Di tengah gempuran tren global dan fast fashion dari luar negeri, muncul fenomena menarik di kalangan generasi muda Indonesia—kebaya dan peci kembali jadi pernyataan gaya. Dulu identik dengan acara formal atau pakaian orang tua, kini “muda berkebaya, muda berpeci” menjadi simbol dari kebangkitan budaya, nasionalisme, sekaligus keberanian tampil beda. Fenomena ini bukan sekadar nostalgia, melainkan wujud nyata dari bagaimana fashion tradisional bisa bertransformasi menjadi tren modern yang tetap relevan dan keren di mata generasi Z dan milenial.
Muda Berkebaya, Muda Berpeci: Fashion Tradisi yang Bangkit Lagi

Berkebaya: Gaya Feminin yang Anggun dan Kuat
Kebaya merupakan salah satu warisan busana paling khas dari Indonesia. Dengan siluet yang anggun dan detail bordir yang indah, kebaya tak hanya merepresentasikan kecantikan, tapi juga kekuatan dan kearifan perempuan Nusantara.
Kini, kebaya tidak hanya dikenakan saat wisuda atau Kartini-an. Banyak anak muda memakainya di:
-
Festival seni dan budaya
-
Pre-wedding photoshoot bertema etnik
-
Acara resmi kampus
-
Bahkan ke kantor sebagai pernyataan gaya
Kebaya modern hadir dalam bentuk yang lebih ringan, warna yang playful, dan potongan yang lebih fleksibel. Dipadukan dengan sneakers, jeans, atau rok batik, kebaya tampil sebagai pakaian kekinian tanpa kehilangan identitas budaya.
“Berkebaya itu bukan kuno. Justru aku merasa anggun dan powerful,” — ucap Nadya (23), mahasiswi desain yang aktif berkebaya ke kampus setiap Jumat.
Berpeci: Gaya Maskulin Simbol Kebangsaan
Peci atau kopiah dulunya banyak diasosiasikan dengan tokoh nasional, pemuka agama, atau acara kenegaraan. Namun kini, peci kembali populer di kalangan anak muda pria sebagai elemen gaya yang menunjukkan kesadaran budaya dan nasionalisme.
Peci dipakai tidak hanya saat salat atau upacara. Anak muda mulai mengenakannya di:
-
Acara komunitas dan seni
-
Fashion show bertema lokal
-
Sesi foto profil
-
Bahkan untuk daily look yang statement
Dengan variasi seperti peci rajut, peci beludru custom, dan peci desain kontemporer, aksesori ini makin mudah dipadukan dengan kemeja, outer batik, atau bahkan jaket denim. Terlihat klasik tapi tetap segar!
Faktor yang Mendorong Tren Ini Bangkit
1. Kesadaran Budaya di Kalangan Anak Muda
Generasi sekarang lebih peduli dengan akar budaya dan identitas lokal. Gerakan seperti #BerkebayaKekinian dan #PeciUntukSemua di media sosial mendorong semangat pelestarian dengan cara modern.
2. Dukungan Komunitas dan Influencer Lokal
Banyak fashion creator, desainer, dan tokoh publik yang mempopulerkan busana tradisional dalam konten mereka. Ini membuat anak muda makin percaya diri untuk ikut melestarikan budaya lewat pakaian.
3. Fashion Sebagai Ekspresi Diri dan Nasionalisme
Memakai kebaya atau peci bukan sekadar “ikut tren”, tapi juga pernyataan bahwa mereka bangga menjadi bagian dari Indonesia. Di tengah globalisasi, ini jadi cara unik untuk tampil beda sekaligus bermakna.
Kombinasi Fashion Tradisional dan Modern
Untuk membuat kebaya dan peci terasa lebih “muda” dan tidak kaku, berikut beberapa inspirasi mix & match:
💃 Kebaya Look:
-
Kebaya encim + celana kulot linen + sneakers
-
Kebaya brokat crop top + rok lilit motif etnik + tas rotan
-
Kebaya kutu baru + jeans high waist + loafers klasik
🧢 Peci Look:
-
Peci hitam + kaos polos + outer batik
-
Peci rajut abu + kemeja flanel + celana chino
-
Peci beludru + jaket bomber + sneakers putih
Dengan sentuhan kreatif, kamu bisa tetap gaya sambil menjaga identitas lokal. Fashion tidak harus selalu dari luar negeri—budaya sendiri pun bisa jadi tren.
Momen dan Gerakan yang Mendukung
Banyak komunitas dan event yang mendorong tren ini, seperti:
-
Hari Berkebaya Nasional (Setiap 24 April)
-
Kampanye #PeciDiJalan oleh komunitas kreatif kota
-
Kompetisi desain kebaya modern di berbagai kampus
-
Fashion week lokal bertema “Back to Roots”
Gerakan ini membuktikan bahwa budaya bisa tampil keren tanpa kehilangan makna. Bahkan, banyak pemuda kini menjadikan berkebaya atau berpeci sebagai bagian dari gaya hidup harian.
Penutup: Saatnya Berani Tampil Berbudaya
“Muda Berkebaya, Muda Berpeci: Fashion Tradisi yang Bangkit Lagi” adalah sinyal positif bahwa anak muda Indonesia sedang mengalami kebangkitan identitas budaya lewat fashion. Ini bukan soal kembali ke masa lalu, tapi bagaimana warisan leluhur bisa hadir dalam bentuk baru yang relevan dan membanggakan.
Yuk, jadikan kebaya dan peci bukan sekadar pakaian seremoni, tapi bagian dari ekspresi harian. Karena mengenakan budaya adalah bentuk cinta tanah air yang paling nyata—dalam gaya, dalam sikap, dalam langkah.